Jumat, 10 Juni 2016

WARCRAFT The Beginning

WARCRAFT

WARCRAFT

Well, buat para gamer yang udah nungguin film ini mungkin bisa bernafas lega setelah menonton Warcraft, karena setelah saya tonton ternyata film Warcraft gak sejelek yg kritikus bilang...

Kalo emang suka gamenya, atau emang suka mahluk ala middle earth kayak Human, Elf, Orc, Dwarf dan Gryphon pasti seneng ngeliat CGI nya yang cukup rapi dan keindahan alam Warcraft di film ini.

Peperangan antara Human dan Orc, tanpa melibatkan para mahluk middle earth lainnya seperti Dwarf dan Elf sebenarnya sangat disayangkan, tetapi mungkin niat sang sutradara untuk membangun cerita asal mula terjadinya peperangan ini.

Jalan cerita sangat cepat, gak bertele-tele, walau kadang berkesan buru-buru, tapi sebenarnya itulah salah satu kendala membuat film berdasarkan game, untuk membuat karakter dengan lebih dalam ceritanya agak susah, sejauh ini belum ada film berdasarkan game yg memuaskan saya kecuali Prince Of Persia. bahkan Resident Evil saja menggunakan karakter baru supaya lebih mudah memperkenalkan karakternya ke penonton.

Alasan peperangannya sebenarnya juga cukup bagus, bagaimana mahluk Orc kehilangan tempat tinggal, dan kehancuran dunia Orc membuat mereka ingin menginvasi dunia lain yang berada di dimensi berbeda, sehingga membuat Gul'Dan menggunakan kekuatan sihir jahatnya membuka portal ke dunia manusia dan membawa pasukan perang untuk menguasai dunia. Mungkin kalau dibuat alasan lain yang lebih seru lagi maka akan makin asik menontonnya, karena mungkin saja manusia gak keberatan berbagi dunia bersama bangsa Orc, tetapi mungkin alasan ini cukup buat para hardcore fans Warcraft untuk memulai perang. Sangat disayangkan Elf dan Dwarf  tidak memegang peran penting di film ini.

Untuk adegan, ada beberapa adegan yang sedikit mengganggu logika disaat berperang, percakapan yang bisa sedikit santai (seperti ngobrol) di tengah-tengah peperangan seharusnya bisa diracik lebih real lagi, Kolosalnya gak terlalu banyak, padahal kita tau kalau Warcraft adalah game RPG dengan strategi perang. tapi semua juga tertutup dengan hiburan keindahan alam dan detail mahluk-mahluk di dalam film ini yang bisa dikatakan sangat sesuai dengan yang dilihat di gamenya.

Untuk penilaian aktingnya, sebenarnya para aktornya bagus-bagus, tetapi emang msh banyak yg gak kuat untuk masing-masing karakter, masih belum tune untuk beberapa karakternya, bahkan sang tokoh utama Lothar yg diperanin Travis Fimmel lebih kerenan liat dia di serial Vikings, tapi gak berarti mainnya jelek. Kalo ngeliat dia ini saya teringat ama Aragorn, mungkin karena kemiripan fisik aja karena ini film emang gak bisa dibandingin sama TLOTR.
Lothar

Ben Foster jg kurang kuat berakting sebagai seorang Wizard (Merdivh) yg berpengalaman ( jangan pernah bandingin ama trilogy TLORT dan The Hobbit yah hehehe jauh bgt ). Kalo masih inget, dia adalah pemeran Angel di X Men The Last Stand, sebagai manusia bersayap :), kurang kuat, terlalu muda mungkin sebagai seorang Guardian yang menguasai Magic kuat. tapi mungkin sutradara ada pemikiran lain tentang ini.
Merdivh

Dominic Cooper juga gak jelek berperan sebagai King Llane. Saya suka liat dia di Preacher, dan Howard Stark di Captain Amerika The First Avenger sih. Tapi gak jelek kok. Untuk seorang raja muda dan berwibawa Dominic lumayan bagus, bawaan tenang dan gak emosi, bijaksana, cukup baik dibawakannya. Sang istri Lady Taria yang diperankan oleh Ruth Negga malah merupakan partner Dominic di serial Preacher,
King Llane

Paula Patton (Garona) yg saya bisa bilang paling oke, green orc yg tetep cakep biarpun punya taring ala buto cakil (atau ini udah selera sendiri ya.. ). Female Warrior, karakter yang dianggap nothing oleh Orc tapi berperan penting dalam menyelesaikan peperangan antara Human dan Orc. Paula Patton adalah salah satu aktris favorit saya sih sebenarnya, jadi ini mungkin karena faktor selera hahaha, Paula emang keren, berapa kali maen bareng Denzel Washington dan juga main di Mission Imposible bareng Tom Cruise, dulu sempat saya bayangin dia berperan sebagai Wonder Woman walaupun bukan artis berkulit putih, bawaannya emang perkasa, dan di Warcraft ini Paula cukup menonjol bermain sebagai female warrior yang dikucilkan di dunianya.
Garona
Durotan ( Toby Kebbel ) saya suka banget karakter nya.Seorang pemimpin klan, yang tidak menyetujui tindakan Gul'Dan dan ingin bersekutu dengan manusia supaya bisa mengalahkan Gul'Dan. Padahal kalo liat si Toby Kebbel yang meraninnya jauh banget ama karakter ini, dan sekali lagi detail karakternya oke banget. Toby yang saya inget emang paling sering maen film-film gini, seperti Prince Of Persia, Wrath Of Titan, tapi paling inget lagi gara-gara film"gagal"  Fantastic Four Reebot sebagai Dr. Doom. Toby bagus disini, saya suka sama karakter yang dibawakannya, great job man.
Durotan

Young Wizard Khadgar juga lumayan, tapi Ben Schnetzer belum tune kayak saya bilang tadi, mungkin di film berikutnya bisa lebih oke. belum pernah nonton film lain yang Ben main, jadi kalo penilaian di film ini, yah masih standar sih. Wajahnya baik banget, hehehe, Penyihir muda yang rajin belajar, dan dianggap sepele ini ternyata malah punya fungsi yang penting juga di film Warcraft.
Khadgar
Gul'Dan sang main Villain sangat detail dengan karakter di Game, nice, i like it, keliatan sangar banget, tapi pas liat pemerannya Daniel Wu, hehehe berbeda banget deh. Aktor berwajah Asia, jauh dari kesan serem, CGI emang mengubah segalanya.
Gul'Dan

Tapi kalo dikasih rate kecil sampe 2/10 bintang sih yaa selera kritikusnya aja yg beda ama saya, saya sih kasih 7/10 karena mahluk2 nya keren abis (Persis gimana gambarannya di Game) , Gryphon nya maunya sering2 dikeluarin (nih mahluk keren emang ). Mengingatkan saya ama Hippogriff di Harry Potter, yang membedakannya Gryphon setengah badan elang dan bagian belakang adalah singa, sementara Hippogriff setengahnya bukan singa tetapi kuda , CGI nya mantap... Pemandangannya keren.. Cukup menghibur.

Kalo suka ngegame maen RPG Warcraft, Final Fantasy, Lost Odyssey atau Legend Of The Dragoon pasti ngerti maksud saya... Cerita film ini malah gak ada kesan RPGnya  ( TLOTR yg kerasa RPG banget), Dan saya penggemar game-game seperti diatas.

Still waiting for the second chapter of this movie.. Semoga aja tetep dibuat yah, jangan nyerah kayak I am number four atau The City Of Bones